www.lineberita.id – Usaha rintisan Nafa Wedding tengah menjadi perhatian luas masyarakat dalam beberapa minggu terakhir. Sebuah insiden yang melibatkan seorang pengantin wanita pingsan saat hari pernikahan menjadi pemicu kontroversi yang meruncing seiring dengan penyebaran video tersebut di media sosial.
Konferensi pers diadakan oleh Nafa selaku pemilik usaha wedding organizer tersebut. Acara tersebut berlangsung di sebuah kafe di Kota Serang pada tanggal 27 Juni 2025, di mana Nafa memberikan klarifikasi lengkap tentang situasi yang dihadapinya.
Dengan perasaan campur aduk, terutama karena mengandung, Nafa menyampaikan komitmennya untuk bertanggung jawab atas insiden tersebut. Dengan penuh emosi, ia menjelaskan bahwa kehadirannya di acara tersebut bukan untuk membela diri, melainkan untuk mengekspresikan rasa empati dan tanggung jawab.
Awal Mula Permasalahan yang Mencuat di Media Sosial
Masalah ini bermula dari keterlibatan Nafa dengan seorang klien bernama Wiwin Wulandari. Pasangan tersebut memesan paket wedding organizer seharga Rp31,5 juta untuk pernikahan yang dijadwalkan pada 15 Juni 2025.
Persiapan acara pun mulai dilakukan tiga hari sebelum pernikahan. Namun, malapetaka terjadi ketika malam terakhir, mobil yang membawa properti dekorasi utama mengalami kerusakan di kawasan Serang Barat.
Nafa menggambarkan bagaimana upaya mereka menanggulangi situasi di malam yang penuh tekanan itu. Mereka bahkan menyewa jasa pengiriman untuk memastikan barang-barang sampai ke lokasi, tetapi tetap mengalami kesulitan yang membuat situasi semakin kacau.
Keterlambatan dan Konsekuensi yang Menyusul
Keterlambatan pengiriman dekorasi berakibat pada kurang maksimalnya proses persiapan. Nafa mengakui adanya kesalahan dalam pengelolaan tim yang mengakibatkan kursi pelaminan datang terlambat dan tidak dalam keadaan bersih.
Merasa bertanggung jawab, Nafa menyampaikan penyesalan mendalam atas ketidaknyamanan yang dialami oleh klien dan keluarganya. Menurutnya, momen pernikahan adalah hari yang istimewa dan semestinya berjalan sesuai harapan.
Dia menegaskan, hari bahagia pasangan tersebut sangat berharga dan segala usaha seharusnya diupayakan agar perayaan itu tidak terganggu oleh masalah teknis.
Respons Nafa terhadap Permintaan Maaf dan Refund
Meskipun dalam kondisi hamil yang melelahkan, Nafa datang ke lokasi pernikahan untuk menyelesaikan masalah. Ia menanggapi permintaan keluarga pengantin untuk memberikan permintaan maaf secara video dan menawarkan pengembalian uang sebesar Rp15 juta.
Nafa mengungkapkan bahwa ia tidak pergi untuk bernegosiasi, tetapi langsung setuju untuk memenuhi semua permintaan yang ada. Dalam waktu singkat, ia melakukan transfer dan merekam video permohonan maaf sebagai bagian dari tanggung jawabnya.
Ironisnya, permintaan maaf tersebut tidak cukup untuk mengakhiri kontroversi. Beberapa hari setelahnya, masalah ini kembali viral, dan Nafa merasa tertekan dengan reaksi publik yang terus berlanjut.
Rundungan dan Tantangan yang Dihadapi Nafa
Viralnya insiden tersebut memicu gelombang kritik serta perundungan yang ditujukan kepada Nafa. Ujaran kebencian memenuhi kolom komentar media sosialnya, membuatnya merasa semakin tertekan.
Ia pun menerima berbagai ancaman, termasuk serangan siber yang mengarah ke galeri gaun dan teror di berbagai platform. Nafa menyatakan bahwa banyak akun palsu yang mengaku pernah menggunakan jasanya, menambah rasa syok dan ketidakberdayaannya.
Walau begitu, Nafa dengan tegas mengatakan bahwa setelah memenuhi semua permintaan dari klien, ia berharap kisah ini seharusnya berakhir. Kekecewaan mendalam dirasakannya karena situasi ini berlanjut tanpa henti.
Harapan di Balik Badai yang Melanda
Nafa menyimpulkan klarifikasinya dengan harapan untuk peliputan yang lebih baik terkait perusahaannya. Meski banyak yang menyerang, ia tetap ingin menekankan bahwa ia tidak mengabaikan tanggung jawabnya, tetapi justru ingin memperbaiki kesalahan dengan cara yang bijaksana.
Tekanan yang semakin membesar memaksanya untuk berbicara, menyampaikan rasa sakitnya dan meminta untuk dihentikannya semua teror yang diterimanya. Emosional, Nafa berharap bisa segera melewati masa sulit ini, agar bisa fokus pada persiapan kelahiran anaknya.
Ia juga menyampaikan harapan kepada semua pihak agar bisa menyelesaikan masalah ini dengan cara baik, dan mencari hikmah dari setiap peristiwa yang telah terjadi. Harapan untuk mendapat dukungan dan doa dari publik diungkapkannya di akhir pernyataan.
Dengan semangat untuk bangkit dan memperbaiki segala sesuatunya, Nafa berjanji akan mengevaluasi sistem kerja timnya agar peristiwa serupa tidak lagi terulang di masa mendatang.