www.lineberita.id – TANGSEL – Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta menyampaikan keprihatinan tentang keselamatan saat menyeberang jalan di sekitar kampus mereka. Mereka meminta Pemerintah Kota Tangerang Selatan untuk segera merealisasikan rencana relokasi Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) yang berada di Jalan Raya Ir. H. Juanda, Kecamatan Ciputat Timur.
Posisi JPO yang ada saat ini dianggap tidak efektif karena terlalu jauh dari lokasi Kampus I UIN Jakarta. Hal ini mengakibatkan mahasiswa harus berhadapan dengan risiko keselamatan setiap kali mereka menyeberang jalan yang padat kendaraan.
Mereka menginginkan agar JPO baru dibangun lebih dekat dengan kampus untuk menjamin keselamatan dan kenyamanan saat menyeberang. Rina, seorang mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi, menyatakan, “Setiap hari kami mempertaruhkan keselamatan saat menyeberang.”
Mahasiswa berharap agar sinergi antara kampus, pemerintah daerah, dan sektor swasta dapat menghasilkan realisasi konkret dari usulan ini demi keselamatan publik.
Desakan Mahasiswa Terhadap Relokasi JPO yang Tidak Efektif
Rina melanjutkan, “Kami bukan menuntut hal yang berlebihan; kami hanya ingin menyeberang dengan aman.” Mahasiswa merasa keberadaan JPO saat ini mengabaikan kebutuhan mereka sebagai pengguna jalan.
Pernyataan ini datang setelah diadakan pertemuan antara pihak kampus, Pemkot Tangerang Selatan, dan pihak vendor JPO pada 4 Juni lalu. Semua pihak sepakat untuk merencanakan lokasi yang lebih baik dan lebih fungsional untuk JPO baru.
Apalagi, izin untuk JPO yang saat ini sudah hampir berakhir pada Juli 2025, memberikan waktu yang mendesak untuk melakukan relokasi. Dalam konteks ini, mahasiswa sangat berharap agar keselamatan mereka mendapat prioritas yang lebih tinggi.
Upaya Kolaborasi untuk Mewujudkan Relokasi JPO
Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum UIN Jakarta, Imam Subchi, mengungkapkan bahwa relokasi bukan hanya soal transit tetapi juga harus berfokus pada aspek keamanan dan kenyamanan pengguna. “Kami sudah menyiapkan desain awal untuk JPO baru,” katanya.
Desain baru tersebut diharapkan dapat menciptakan ruang yang ramah pengguna serta aman. “Kami ingin agar desain ini merepresentasikan harapan masyarakat dan pengguna jalan,” tambahnya.
Rencana untuk melibatkan survei teknis antara vendor dan tim dari kampus diperlukan agar JPO baru benar-benar berfungsi sesuai kebutuhan. Pemkot Tangsel juga berkomitmen untuk mendukung proses perizinan yang diperlukan.
Kekhawatiran Mahasiswa Terhadap Keterlambatan Relokasi JPO
Namun, mahasiswa menyuarakan keraguan tentang seberapa cepat proses ini dapat dilakukan. “Kami sudah terlalu lama menunggu adanya fasilitas penyeberangan yang layak,” ujar Fadli, mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum.
Kekhawatiran mereka semakin meningkat, mengingat risiko kecelakaan yang bisa terjadi jika relokasi tidak segera terwujud. “Keselamatan kami tidak boleh dikorbankan hanya karena urusan administratif dan birokrasi,” tambahnya dengan nada tegas.
Mahasiswa mengingatkan pentingnya akselerasi proyek ini agar manfaatnya dapat segera dirasakan, bukan hanya sekadar wacana.