www.lineberita.id – TANGSEL – Peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1446 Hijriah di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) berlangsung dengan penuh semangat dan keceriaan. Dua lokasi yang menjadi sorotan adalah Jalan WR Supratman, Kelurahan Cempaka Putih, Kecamatan Ciputat Timur, dan Masjid At-Taqwa di Kelurahan Pondok Cabe Udik, Kecamatan Pamulang, pada hari Kamis, 26 Juni 2025.
Di Ciputat Timur, kelompok warga dari Kampung Utan melaksanakan pawai obor yang digagas oleh Karang Taruna RW 04. Dalam acara tersebut, para peserta melantunkan sholawat sambil berkeliling lingkungan, dengan obor yang menyala menjadi simbol penyambutan tahun baru yang penuh makna religius dan kebersamaan.
Dede Hartawan, Ketua Karang Taruna RW 04, menyatakan bahwa kegiatan ini telah menjadi tradisi rutin masyarakat menandai datangnya bulan Muharram. “Kegiatan ini adalah bentuk syiar dan semangat kami menjaga nilai-nilai Islam di tengah kehidupan perkotaan,” tuturnya dengan penuh percaya diri.
Pawai Obor Sebagai Simbol Kebersamaan dan Keberagaman
Partisipasi masyarakat dalam pawai obor menunjukkan betapa pentingnya momen ini bagi warga. Salah satu peserta, Ryan Yudistira, mengungkapkan kebahagiaannya mengikuti acara ini. “Ini adalah cara kita untuk saling mendukung dan mempererat hubungan antarwarga,” ujarnya.
Suasana serupa juga terlihat di Masjid At-Taqwa, di mana warga bersama pemuda setempat menggelar pawai obor pada waktu yang sama. Dari anak-anak hingga orang dewasa, semua tampak bersemangat mengikuti kegiatan tersebut hingga larut malam.
Fikri Ilhamsyah, salah satu anggota Pemuda Muhammadiyah Pondok Cabe Udik, menyebutkan bahwa acara tersebut adalah platform positif untuk generasi muda. “Kami ingin anak-anak muda merayakan 1 Muharram sembari memahami nilai-nilai spiritual dan kebersamaan,” ungkapnya.
Makna Mendalam di Balik Pawai Obor yang Diadakan
Dari pawai ini, harapan Fikri adalah semangat kebersamaan yang terbangun tidak berhenti pada seremonial saja. “Kegiatan ini seharusnya membawa dampak jangka panjang bagi masyarakat di lingkungan ini,” lanjutnya. Ia berharap solidaritas sosial yang tercipta bisa membantu dalam situasi-situasi mendatang.
Pawai obor juga berfungsi sebagai pengingat akan pentingnya menjaga nilai-nilai keagamaan di tengah arus modernisasi. Dalam konteks ini, Dede Hartawan menambahkan bahwa menjaga tradisi dapat menjadi pengikat masyarakat. “Kita ingin generasi muda tetap terhubung dengan akar budaya mereka,” ujarnya dengan serius.
Melalui kegiatan ini, warga Kota Tangerang Selatan menandakan bahwa semangat relijiusitas dan kebersamaan masih kokoh tertanam dalam kehidupan sehari-hari. Kehadiran berbagai lapisan masyarakat menunjukkan bahwa Tahun Baru Islam bukan hanya sebuah perayaan, tetapi juga momen bersatunya komunitas.
Kolaborasi Antara Warga dan Pemuda dalam Memperkuat Tradisi
Kerjasama antara Karang Taruna dan Pemuda Muhammadiyah dalam menggelar pawai obor menjadi contoh sinergi yang patut dicontoh oleh komunitas lain. “Kami sama-sama merayakan dengan cara yang menggembirakan dan memberi makna,” kata Fikri. Dengan melibatkan semua usia, acara ini menekankan pentingnya keterlibatan lintas generasi.
Pawai ini juga menunjukkan bahwa tradisi tidak sekadar diwariskan, tetapi juga perlu dijaga dan diperbaharui. “Kegiatan ini diharapkan bisa menginspirasi warga lain untuk turut serta dalam perayaan serupa di masa depan,” tuturnya, penuh optimisme.
Selain itu, nuansa religius yang tercipta selama pawai ini memberikan pelajaran berharga tentang arti kebersamaan. Melalui ajaran agama dan budaya, warga diajak untuk merenungkan tahun yang baru dengan penuh harapan dan semangat baik.
Kesimpulan Mengenai Acara Pawai Obor dalam Menyambut Tahun Baru Islam
Secara keseluruhan, perayaan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1446 Hijriah di Tangerang Selatan berhasil menciptakan suasana yang harmonis dan penuh makna. Dengan diwarnai oleh pawai obor, warga tidak hanya memperkuat rasa kebersamaan, tetapi juga menumbuhkan semangat spiritual. Diharapkan acara ini menjadi agenda tahunan yang terus melibatkan lebih banyak masyarakat.
Kegiatan ini patut dicontoh oleh tempat lain di Indonesia yang ingin menguatkan identitas budaya dan religiusitasnya. Melalui sinergi antarwarga dan pemuda, menghidupkan kembali semangat kebersamaan dapat tercapai dengan cara yang menyenangkan.
Dengan semangat ini, harapan ke depan adalah agar tahun-tahun mendatang semakin banyak generasi muda yang terlibat dalam perayaan seperti ini. Kreativitas dan inovasi dalam menjaga tradisi akan sangat penting untuk menjaga keberagaman budaya yang ada.