Line Berita
  • Home
  • Hukum
  • Bisnis
  • Peristiwa
  • Gaya Hidup
  • Hikmah
No Result
View All Result
SUBSCRIBE
Line Berita
  • Home
  • Hukum
  • Bisnis
  • Peristiwa
  • Gaya Hidup
  • Hikmah
No Result
View All Result
Line Berita
No Result
View All Result

Warga Cibetus Mendesak Cabut Izin PT STS di Serang

Warga Cibetus Mendesak Cabut Izin PT STS di Serang

BacaJuga

Warga Tangsel Geger, Nama Orang Tercetak di Paru-paru Sapi Kurban

Warga Tangsel Geger, Nama Orang Tercetak di Paru-paru Sapi Kurban

Dorong Evaluasi Kinerja Inspektorat oleh Bupati Lebak

Dorong Evaluasi Kinerja Inspektorat oleh Bupati Lebak

www.lineberita.id – Kabupaten Serang—Kondisi di Kampung Cibetus, Kecamatan Padarincang semakin memanas. Puluhan warga setempat menggelar aksi unjuk rasa di depan Pendopo Bupati Serang, mendesak pencabutan izin PT Sinar Ternak Sejahtera (STS). Keberadaan peternakan ayam tersebut dianggap penyebab pencemaran lingkungan yang berdampak negatif pada kesehatan masyarakat.

Warga mengungkapkan bahwa ketidakpuasan mereka terhadap perusahaan tersebut telah berlangsung lebih dari satu dekade. Keberadaan kandang ayam itu tidak hanya mengganggu lingkungan, tetapi juga berpotensi membahayakan kesehatan warga. Mereka ingin menyampaikan langsung keluhan dan aspirasi mereka kepada Bupati Serang.

Aksi ini dipimpin oleh perempuan-perempuan yang sebagian besar adalah istri dari mereka yang ditahan terkait kasus pembakaran kandang ayam. Situasi ini menciptakan ketegangan baru di kampung tersebut, terutama bagi keluarga yang berjuang mempertahankan hak-hak mereka di tengah ancaman hukum.

Aksi Unjuk Rasa yang Menggugah Kesadaran Lingkungan

Aksi unjuk rasa yang berlangsung pada 26 Juni 2025 itu menunjukkan kepedulian warga terkait kondisi lingkungan mereka. Mereka merasa terpaksa bertindak karena tindak lanjut dari keluhan yang disampaikan sebelumnya tidak mendapatkan respons yang memadai. “Kami berjuang untuk lingkungan yang lebih baik dan kesehatan yang terjamin,” ujar Asep Suparman, salah satu warga.

Keberadaan PT STS di kawasan itu telah menjadi sumber keresahan. Menurut warga, banyak di antara mereka mengalami gejala penyakit akibat pencemaran yang ditimbulkan oleh peternakan. Hal ini semakin diperparah dengan fakta bahwa beberapa orang di sekitar mereka mengidap penyakit serius yang diduga terkait langsung dengan aktivitas perusahaan tersebut.

“Kami berharap pemerintah bisa mendengarkan keluhan kami dan bertindak sesuai dengan kepentingan rakyat,” tambah Asep, menegaskan pentingnya peran pemerintah dalam melindungi warganya dari dampak negatif industri. Aksi ini juga menjadi simbol perlawanan terhadap praktik-praktik yang merugikan masyarakat.

Kesehatan Masyarakat Terancam, Warga Menggugat

Salah satu warga, Ita, menyatakan bahwa kondisi kesehatan masyarakat di Kampung Cibetus semakin memburuk. Dia mengatakan bahwa banyak anak-anak di kampungnya menderita iritasi kulit dan gangguan pernapasan. Selain itu, situasi mental warga juga tertekan akibat tekanan hukum yang dihadapi keluarga mereka.

“Saya sebagai ibu merasa sangat tertekan. Tidak hanya harus menggantikan peran suami yang kini ditahan, tetapi juga harus mengatasi trauma anak-anak yang melihat keadaannya,” ungkap Ita. Situasi ini tentu tidak hanya mempengaruhi kesehatan fisik tetapi juga mental warga.

Keberadaan aparat keamanan yang masih berjaga di lokasi peternakan juga semakin memperburuk suasana. Warga merasa terancam dan khawatir akan tindakan intimidasi yang mungkin terjadi. Dalam press release terkait aksi ini, warga meminta agar tuntutan mereka didengarkan dan dapat mencari solusi yang menguntungkan kedua belah pihak.

Dari Audensi Menuju Ketegangan Sosial

Dari informasi yang dihimpun, warga mengaku sebelum insiden pembakaran yang melibatkan beberapa keluarga mereka, sudah pernah melakukan audiensi dengan pihak perusahaan. Namun, tidak ada solusi konkret yang dihasilkan. Warga merasa ditinggalkan dalam ketidakpastian, dan hal ini memicu ketegangan lebih lanjut.

“Setelah peristiwa tersebut, intimidasi muncul dari pihak perusahaan. Kami tidak diberikan opsi yang damai, hanya ancaman yang terus menerus,” jelas Ita. Situasi ini menambah kesedihan dan tekanan bagi banyak ibu di kampung itu.

Dalam tuntutan mereka, warga menyerukan agar Bupati Serang mencabut izin perusahaan yang mereka anggap merugikan. Mereka ingin ada dialog terbuka agar kasus ini bisa diselesaikan secara damai tanpa menambah luka di masyarakat.

Pentingnya Tindakan Perbaikan untuk Masa Depan yang Lebih Baik

Warga Kampung Cibetus menegaskan komitmennya untuk memperjuangkan hak-hak mereka dan mendapatkan keadilan. “Kami tidak hanya berjuang untuk kami sendiri, tetapi untuk generasi mendatang yang berhak mendapatkan kehidupan yang lebih baik,” ujar Asep penuh harap.

Keberadaan mereka sebagai komunitas yang bersatu menunjukkan betapa pentingnya solidaritas dalam menghadapi tantangan. Warga berencananya akan terus melakukan aksi serupa jika tuntutan mereka tidak diindahkan.

“Kami percaya bahwa unjuk rasa ini adalah langkah awal untuk perubahan. Jika satu suara tidak didengar, maka kami akan terus bersuara sampai keadilan datang,” tegas Ita. Mereka berharap pemerintah dapat mendengarkan dan mengambil tindakan nyata demi kepentingan masyarakat.

Previous Post

Rahasia Menjaga Kesehatan dan Keharuman Miss V

Next Post

Kredit Fiktif 10 Miliar Terbongkar, 3 Pejabat Bank BUMN Jadi Tersangka

Rekomendasi

Olahraga Tradisional Kabupaten Tangerang Perlu Diteruskan dan Dikenalkan

Olahraga Tradisional Kabupaten Tangerang Perlu Diteruskan dan Dikenalkan

Penyerahan Kunci Bedah Rumah untuk Purnawirawan Polri oleh Wakapolres Serang

Penyerahan Kunci Bedah Rumah untuk Purnawirawan Polri oleh Wakapolres Serang

Masjid Raya Al-A’zhom Kota Tangerang Rencanakan Bagikan 3000 Kupon Hewan Kurban

Masjid Raya Al-A’zhom Kota Tangerang Rencanakan Bagikan 3000 Kupon Hewan Kurban

Fenomena Warung Mi Kekinian di Serang dan Pandeglang Menjadi Daya Tarik Baru Anak Muda

Fenomena Warung Mi Kekinian di Serang dan Pandeglang Menjadi Daya Tarik Baru Anak Muda

Luncurkan Si Jawara Banten, Aplikasi Lapor Penyalahgunaan Narkotika oleh BNN Banten

Luncurkan Si Jawara Banten, Aplikasi Lapor Penyalahgunaan Narkotika oleh BNN Banten

Ijazah Ditahan Alumni Ponpes Al Dzikri Melapor ke Kemenag Kota Serang

Ijazah Ditahan Alumni Ponpes Al Dzikri Melapor ke Kemenag Kota Serang

Pedagang Bumbu Giling di Rangkasbitung Siap Saji Menyambut Idul Adha Diserbu Pembeli

Pedagang Bumbu Giling di Rangkasbitung Siap Saji Menyambut Idul Adha Diserbu Pembeli

Sidebar

Kategori

  • Bisnis
  • Gaya Hidup
  • Hikmah
  • Hukum
  • Peristiwa
Line Berita

© 2025 LineBerita - Sumber Berita Aktual & Terpercaya Indonesia. Hak cipta dilindungi undang-undang.

Informasi Kami

  • Hubungi Kami
  • Disclaimer
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi

Social Media

No Result
View All Result
  • Hubungi Kami
  • Kebijakan Privasi

© 2025 LineBerita - Sumber Berita Aktual & Terpercaya Indonesia. Hak cipta dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?