www.lineberita.id – Di Kabupaten Serang, sebuah insiden tragis terjadi ketika seorang pria lanjut usia berinisial U berumur 70 tahun menjadi korban penganiayaan. Kejadian tersebut berlangsung di Kampung Tanah Beureum, Desa Cirangkong, Kecamatan Petir. Dalam insiden ini, U diserang oleh seorang pria bernama Saprudin, yang dikenal sebagai Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).
Peristiwa mengejutkan ini terjadi pada Selasa, 17 Juni 2025, sekitar pukul 14.30 WIB. Saat itu, U sedang duduk bersama seorang teman di depan rumah salah seorang warga. Tanpa alasan yang jelas, Saprudin tiba-tiba muncul dan menyerang U menggunakan cangkul, menyebabkan luka serius di kepala dan telinganya.
Kepala Kepolisian Sektor Petir, Iptu Furqon Saibatin, mengonfirmasi bahwa U segera dilarikan ke Puskesmas Cikeusal sebelum dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banten untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Insiden ini tentu menimbulkan rasa khawatir di kalangan warga sekitar.
“Korban mengalami luka berat di bagian kepala dan telinga kanan, dan langsung dilarikan ke Puskesmas Cikeusal sebelum dirujuk ke RSUD Banten,” jelas Furqon ketika dimintai keterangan. Pihak kepolisian juga telah mengamankan Saprudin di Mapolsek Petir setelah mendapatkan informasi dari masyarakat sekitar.
Menurut keterangannya, Saprudin telah menunjukkan perilaku mencurigakan dan meresahkan selama bertahun-tahun. Kondisi mentalnya yang tidak stabil menjadi perhatian serius, mengingat hubungan keduanya yang masih memiliki kekerabatan.
Kapolsek Furqon menekankan bahwa kejadian ini sangat disayangkan dan menyentuh aspek kemanusiaan. Pihak kepolisian juga memberi bantuan kepada keluarga U untuk meringankan biaya pengobatan, termasuk menawarkan pemindahan ke ruang perawatan pribadi di RSUD.
Fakta-Fakta Penting Mengenai Kasus Penganiayaan di Serang
Kejadian yang menimpa U menggambarkan pentingnya perhatian terhadap kesehatan mental, terutama bagi individu yang teridentifikasi sebagai ODGJ. Banyak kasus serupa di masyarakat sering kali terabaikan, padahal mereka membutuhkan dukungan dan perawatan yang tepat.
Masyarakat harus lebih waspada terhadap perilaku mencurigakan dan segera melapor kepada pihak berwenang. Pendidikan mengenai kesehatan mental juga harus menjadi prioritas, agar masyarakat lebih peka terhadap masalah ini.
Saprudin merupakan contoh bagaimana gangguan jiwa dapat mempengaruhi tindakan seseorang dan berakibat fatal. Setiap individu memiliki tanggung jawab untuk menjaga keselamatan satu sama lain, terutama bagi mereka yang lebih rentan.
Perhatian terhadap kesehatan mental juga meliputi upaya preventif. Bentuk dukungan non-stigma kepada ODGJ dan keluarga mereka sangat dibutuhkan agar tidak terjadi penganiayaan ataupun tindakan yang merugikan.
Tindakan kepolisian untuk mengamankan pelaku dan memberikan bantuan kepada korban merupakan langkah yang patut dicontoh. Namun, itu hanya awal dari banyak langkah yang perlu dilakukan dalam menangani masalah gangguan jiwa di masyarakat.
Pentingnya Kesadaran Masyarakat Terhadap Gangguan Jiwa
Masalah kesehatan mental masih dianggap tabu di banyak komunitas. Stigma negatif terhadap ODGJ sering kali menghambat mereka untuk mendapatkan bantuan yang diperlukan. Masyarakat perlu mengedukasi diri dan membuka dialog tentang kesehatan mental.
Masyarakat yang memahami masalah kesehatan mental dapat membuat lingkungan yang lebih aman bagi semua individu. Upaya pencegahan dan intervensi dini dapat menyelamatkan nyawa dan mencegah kekerasan lebih lanjut.
Diskusi terbuka tentang kesehatan mental dapat membantu mengurangi stigma. Dengan mengakui masalah ini, individu akan merasa lebih nyaman untuk mencari bantuan tanpa merasa dihakimi.
Banyak organisasi berupaya untuk memajukan pemahaman mengenai gangguan jiwa melalui kampanye dan program edukasi. Kerja sama antara pemerintah, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat sangat penting dalam meningkatkan kesadaran ini.
Setiap orang memiliki peran dalam menciptakan suasana yang mendukung bagi ODGJ. Kesadaran kolektif akan pentingnya kesehatan mental dapat membawa perubahan positif dalam masyarakat.
Langkah Selanjutnya Dalam Menangani Kasus Penganiayaan Ini
Saat ini, kasus penganiayaan terhadap U sedang dalam penanganan Unit Reskrim Polsek Petir. Pihak kepolisian berencana melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap kesehatan mental Saprudin untuk menentukan tindak lanjut yang tepat.
Pemeriksaan akan melibatkan dokter spesialis kejiwaan untuk mengevaluasi kondisi Saprudin. Hasil dari pemeriksaan tersebut akan menjadi dasar bagi keputusan mengenai langkah hukum yang diambil selanjutnya.
Proses hukum dan rehabilitasi mental harus berjalan beriringan. Menjadikan kesehatan mental sebagai prioritas dalam penanganan kasus ODGJ sangat penting untuk memastikan bahwa keadilan juga berlaku bagi mereka yang mengalami gangguan tersebut.
Lebih dari sekadar hukuman, pendekatan yang mempertimbangkan kesejahteraan psikologis pelaku juga dapat membantu mencegah insiden serupa terjadi di masa depan. Hal ini menjadi penekanan penting dalam upaya rehabilitasi sosial ODGJ.
Tindak lanjut yang dilakukan oleh pihak kepolisian, bersama dengan komunikasi yang baik dengan masyarakat, dapat meminimalisir dampak dari kasus ini. Edukasi tentang kesehatan mental perlu mendapatkan perhatian yang lebih serius agar insiden seperti ini tidak terulang.
