Pernahkah Anda mendengar tentang pentingnya mengembangkan potensi ekonomi daerah melalui event kreatif? Karya Kreatif Banten (KKB) dan Digiwara Festival adalah contoh nyata bagaimana kegiatan semacam ini dapat meningkatkan perputaran ekonomi lokal. Dengan target ambisius sebesar Rp14 miliar selama tiga hari acara, inisiatif ini menjadi salah satu tonggak penting dalam pemberdayaan UMKM dan sektor pariwisata di Banten.
Seiring dengan pertumbuhan ekonomi digital, acara seperti KKB juga berfungsi sebagai platform untuk mendorong kerja sama antara pelaku bisnis dan supplier lokal. Melalui berbagai kegiatan, seperti business matching, para pelaku usaha diharapkan dapat menemukan peluang baru yang dapat memberdayakan mereka dalam ekosistem yang lebih luas. Apa yang membuat acara ini begitu penting bagi masa depan ekonomi lokal?
Mengapa Karya Kreatif Banten (KKB) Penting untuk Perekonomian Lokal?
Karya Kreatif Banten (KKB) bukan sekadar acara biasa, melainkan sebuah sinergi antara pemberdayaan UMKM dan pengembangan sektor pariwisata. Dengan menampilkan produk kreatif dan jasa berbasis wisata, KKB membantu memperkenalkan potensi ekonomi Banten kepada masyarakat luas. Secara keseluruhan, banyak pelaku usaha lokal yang berpartisipasi, dan hal ini semakin memperkuat identitas ekonomi daerah.
Melalui KKB, berbagai inovasi diperkenalkan yang dapat menarik minat investor dan pengunjung, yang pada gilirannya bisa meningkatkan daya tarik Banten sebagai destinasi wisata. Data menunjukkan bahwa acara ini mampu menarik perhatian besar, dengan target perputaran ekonomi yang tinggi, yang tentunya akan memberikan dampak positif bagi daerah.
Strategi Mendorong Partisipasi UMKM dan Digitalisasi Pembayaran
Salah satu strategi unggulan yang diterapkan dalam KKB adalah mendorong partisipasi UMKM. Ini dilakukan melalui penghargaan seperti Digiwara Award yang bertujuan untuk memperhatikan inovasi dalam sistem pembayaran non-tunai. Melalui penghargaan ini, pemerintah daerah diharapkan bisa berinovasi dalam digitalisasi dan layanan pembayaran, serta memotivasi masyarakat untuk bertransaksi secara lebih modern.
Hasil sementara menunjukkan bahwa pada hari pertama acara, perputaran ekonomi mencapai Rp178,5 juta, dengan mayoritas transaksi dilakukan secara digital. Transaksi digital mengalami peningkatan signifikan, dengan penggunaan QRIS menjadi salah satu metode pembayaran yang digandrungi masyarakat. Inisiatif ini menunjukkan arah yang jelas bagaimana digitalisasi dapat mendukung pertumbuhan UMKM.