CILEGON – Dalam kabar terbaru, Direktur Utama Badan Pembiayaan Rakyat Syariah Cilegon Mandiri (BPRS-CM), Novran Erviatman Syarifuddin, dilaporkan akan mengundurkan diri dari jabatannya. Kabar ini terungkap setelah Walikota Cilegon, Robinsar, memberikan konfirmasi usai Rapat Paripurna Persetujuan Penetapan Rancangan Peraturan DPRD tentang Tata Tertib DPRD Kota Cilegon pada Kamis (16/5/2025).
Robinsar menyatakan, “Benar. Baru bersurat,” saat ditanya oleh wartawan di Gedung DPRD Cilegon. Dalam penjelasannya, dia mengungkapkan bahwa pengunduran diri ini telah menjadi pembahasan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sebelumnya. Keputusan tersebut muncul sebagai bagian dari langkah untuk efisiensi anggaran yang perlu diterapkan.
“Informasinya, dalam RUPS sebelumnya, sudah dibahas bahwa perlu ada efisiensi anggaran. Ini mungkin akan memengaruhi jumlah pejabat yang ada,” ujar Robinsar. Dia juga menambahkan bahwa ke depan, akan ada RUPS lagi untuk menetapkan program-program yang diharapkan dapat menghasilkan dividen untuk Kota Cilegon.
Dari sudut pandang Novran, saat dikonfirmasi mengenai pengunduran dirinya, ia juga mengakui bahwa keputusan ini benar. “Iya, Mas. Tapi resmi kan menunggu hasil RUPS,” ungkapnya. Novran menjelaskan bahwa alasannya untuk mundur dari jabatan ini adalah karena keinginannya untuk fokus kepada usaha keluarga yang kini sedang digeluti.
“Kami ingin mengembangkan cabang usaha keluarga kami,” tambah Novran. Langkah ini menunjukkan komitmen dirinya untuk memperkuat dan memperluas kegiatan bisnis di sisi lain, sembari memberikan kesempatan bagi pihak lain untuk mengambil peran dalam BPRS-CM yang sangat penting ini.
Sikap profesional dan terbuka yang ditunjukkan oleh Novran dalam menghadapi situasi ini patut diapresiasi. Meskipun pengunduran diri adalah keputusan yang tidak mudah, ia berusaha untuk meletakkan fondasi bagi pertumbuhan usahanya sambil menjaga nilai-nilai transparansi dan komunikasi yang baik dengan publik dan rekan-rekannya di BPRS-CM.
Dengan dinamika yang terjadi, ke depan akan menarik untuk melihat langkah-langkah apa yang diambil oleh lembaga ini dan siapa yang akan menggantikan posisi Novran sebagai Direktur Utama. Posisinya yang strategis membuat jabatan ini menjadi perhatian masyarakat dan para pemangku kepentingan lainnya.
Ketika BPRS-CM bergerak menuju fase baru, penting untuk menjaga agar visi dan misi tidak terganggu. Kelembagaan seperti ini memainkan peran penting dalam mendukung perekonomian lokal, terutama dalam menyediakan layanan keuangan yang sesuai dengan prinsip syariah. Dengan adanya kepemimpinan yang baru, diharapkan inovasi dan pembaruan dapat terus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang terus berkembang.
Penulis: Maulana
Editor : TB Ahmad Fauzi