Pergerakan harga emas Antam mengalami penurunan signifikan pada Selasa, 13 Mei 2025, dengan harga turun sebesar Rp21.000, yang kini berada di Rp1,8 juta per gram. Penurunan ini dipicu oleh meredanya ketegangan dalam perang dagang antara Amerika Serikat dan China.
Melihat data terbaru, harga emas telah jatuh 7,07% dari level tertingginya yang tercatat pada 22 April dengan harga Rp2.027.500 per gram. Berita ini disampaikan oleh berbagai sumber ekonomi, termasuk Akademi Crypto.
Tidak hanya pasar emas yang bergerak; Bitcoin, yang sering disebut sebagai “emas digital,” menunjukkan performa mengejutkan dengan kenaikan sebesar 9,90% menuju angka US$103 ribu. Lonjakan harga ini juga diikuti oleh beberapa aset crypto lainnya, termasuk Ether yang melonjak 38%, Dogecoin 33%, XRP 21%, dan Solana 20%.
Penting untuk dicatat bahwa keputusan baru-baru ini dari Presiden AS Donald Trump berkontribusi pada situasi ini. Trump mengumumkan pemotongan tarif dari 145% menjadi 30% untuk barang-barang China selama 90 hari ke depan, di tengah adanya negosiasi terkait bea masuk. Sebagai balasan, China juga menurunkan tarif untuk barang-barang AS dari 125% menjadi 10%.
Peristiwa ini menunjukkan bagaimana dinamika perdagangan internasional dapat berdampak luas terhadap berbagai aset, termasuk emas dan cryptocurrency. Bagi investor, kondisi ini bisa menjadi sinyal untuk memikirkan strategi investasi yang lebih bijaksana, terutama dalam menghadapi perubahan kebijakan yang cepat.
Dengan situasi yang terus berubah, penting bagi para pelaku pasar untuk tetap memantau perkembangan terbaru. Hal ini sangat penting mengingat volatilitas yang bisa terjadi di kedua pasar, baik emas maupun crypto.
Saat ini, banyak investor beralih ke aset safe haven seperti emas, namun pergeseran minat ke cryptocurrency juga semakin terasa. Di satu sisi, emas tetap menjadi pilihan yang stabil, sementara di sisi lain, potensi pertumbuhan yang tinggi di pasar crypto menarik minat yang besar.
Kedepannya, bagaimana kedua pasar ini akan berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain tetap menjadi pertanyaan menarik untuk diamati. Dengan perubahan kebijakan dan kondisi ekonomi yang terus berkembang, investor sebaiknya tetap waspada dan beradaptasi dengan informasi terbaru.