www.lineberita.id – Kota Tangerang mengalami bencana banjir setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut pada Minggu, 6 Juli 2025. Genangan air terjadi di berbagai titik, termasuk area parkir pusat perbelanjaan IKEA Alam Sutera, yang menarik perhatian masyarakat.
Video yang menunjukkan pengunjung melepas sepatu dan menggulung celana viral di media sosial, menunjukkan realita yang harus dihadapi banyak orang saat mengatasi banjir. Situasi ini tidak hanya menyebar di Tangerang Selatan, tetapi juga di beberapa daerah lain di Kabupaten Tangerang.
Banjir ini disebabkan oleh curah hujan yang sangat tinggi dan luapan air dari Sungai Cisadane, memengaruhi banyak keluarga dalam waktu singkat. Laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah menunjukkan bahwa air mulai menggenangi wilayah pada pukul 05.00 WIB dengan kedalaman yang cukup signifikan.
Penyebab Banjir dan Dampaknya di Wilayah Tangerang
Hujan yang deras mengakibatkan air sungai meluap, dan tentu saja berimplikasi jauh lebih luas. Wilayah-wilayah seperti Kampung Cirumpak dan Desa Tanjung Burung menjadi salah satu yang paling parah terdampak. Ketinggian air mencapai 40 sampai 60 sentimeter, membuat banyak rumah dan jalan terendam.
Menurut keterangan dari pihak BPBD Kabupaten Tangerang, kejadian ini memang diprediksi akan terjadi jika curah hujan sangat tinggi. Dengan kata lain, wilayah tersebut sudah memiliki potensi banjir yang cukup besar dan memerlukan perhatian serius dari instansi terkait.
Genangan air di area parkir IKEA saja sudah menggambarkan keadaan darurat ini, bagaimana pengunjung harus berusaha melewati genangan dengan kondisi yang tidak nyaman. Ini menunjukkan betapa pentingnya sistem drainase yang memadai untuk mencegah banjir di masa depan.
Jumlah Penduduk Terdampak oleh Banjir di Tangerang
Terdapat total 200 Kepala Keluarga di RW 06, RT 12, yang mencakup 657 jiwa, yang harus berurusan dengan situasi ini. Belum lagi di RW 07 dan RW 08 yang juga terdampak, menambah lebih banyak jumlah orang yang terdampak dampak banjir.
Dari data tersebut, kita bisa melihat bahwa hampir seribu orang terpaksa berjuang menghadapi banjir di berbagai titik. Dengan segala kesulitan yang dihadapi, seperti harus mengungsi atau mencari tempat aman, kondisi ini sangat mempengaruhi kehidupan sehari-hari mereka.
Informasi lebih lanjut mengenai ketinggian air yang masih mencapai 40 sentimeter membuktikan bahwa situasi ini belum sepenuhnya teratasi. Masyarakat perlu dukungan agar bisa kembali ke kehidupan normal sesegera mungkin.
Upaya Penanganan dan Respons dari Pemerintah
Pemerintah daerah telah berupaya turun tangan dalam menangani situasi ini, tetapi belum ada langkah konkret yang diambil untuk mengurangi dampak banjir. Laporan dari pihak BPBD menunjukkan bahwa petugas sudah melakukan penanganan awal, namun memerlukan waktu untuk dapat sepenuhnya membersihkan genangan dan memberikan bantuan.
Komunikasi antara masyarakat dan pemerintah sangat penting dalam situasi seperti ini. Masyarakat harus mendapatkan informasi yang akurat dan tepat waktu agar bisa mengambil langkah yang diperlukan untuk melindungi diri dan keluarga mereka.
Selain itu, langkah-langkah jangka panjang juga perlu dipikirkan. Mulai dari perbaikan sistem drainase hingga pengelolaan sungai yang lebih baik agar bencana banjir ini tidak berulang di kemudian hari.