Sering kali kita mendengar tentang dampak lingkungan yang dihasilkan oleh aktivitas manusia, namun jarang yang melibatkan masyarakat secara langsung. Pada Jumat sore, di kawasan Sukadana 1, Kelurahan Kasemen, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, puluhan warga berkumpul untuk membersihkan aliran anak Sungai Cibanten. Ini bukan hanya sekadar kegiatan bersih-bersih, melainkan sebuah tindakan yang menyiratkan kepedulian dan harapan bagi lingkungan yang lebih baik.
Aksi gotong royong ini dilatarbelakangi oleh kekhawatiran warga terhadap pencemaran dan risiko banjir yang sering kali menghantui wilayah mereka. Saat berbicara dengan salah satu warga, ia mengekspresikan keinginannya untuk membantu menyelamatkan lingkungan dan sekaligus menepis anggapan bahwa kawasan mereka menjadi penyebab banjir di Kota Serang. Ini adalah bentuk nyata dari partisipasi warga yang sering kali diabaikan oleh pemerintah.
Meninjau Peran Gotong Royong dalam Pemeliharaan Lingkungan di Sukadana 1
Gotong royong di Sukadana 1 bukan hanya sekadar tradisi, tetapi sebuah komitmen kolektif untuk menjaga kesejahteraan lingkungan. Dalam kegiatan bersih-bersih ini, warga terlihat antusias membersihkan tumpukan sampah dan ranting yang menyumbat aliran sungai, yang dapat berpotensi menyebabkan masalah lebih besar di kemudian hari. Kegiatan ini juga menunjukkan bagaimana komunitas dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.
Data dari Badan Meteorologi menunjukkan bahwa banjir di Kota Serang sering kali terjadi akibat penyumbatan aliran sungai. Melalui aksi ini, warga tidak hanya berusaha mencegah bencana, tetapi juga ingin mengubah cara pandang masyarakat terhadap mereka. Mereka ingin menjadi bagian dari solusi, bukan justru dianggap sebagai penyebab masalah.
Strategi untuk Mengatasi Masalah Lingkungan dan Masyarakat di Kawasan Sukadana 1
Warga Sukadana 1 juga tengah menghadapi tantangan baru, yakni rencana relokasi oleh Pemerintah Kota Serang yang dinilai tidak sepenuhnya adil. Mayoritas warga lebih memilih untuk tetap tinggal dan mengajukan alternatif pemindahan ke lahan bengkok milik pemerintah yang lokasinya lebih dekat dengan tempat tinggal mereka. Ini menunjukkan bahwa fasilitas publik harus mempertimbangkan aspirasi masyarakat untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik.
Dengan penolakan terhadap rencana relokasi, warga menunjukkan kepedulian dan dukungan mereka terhadap solusi yang lebih menyentuh secara langsung bagi masyarakat. Selain itu, mereka juga berharap intervensi positif dari pemerintah yang dapat membantu perbaikan infrastruktur tanpa harus mengorbankan kehidupan mereka.
Di akhir kegiatan bersih-bersih, terlihat bahwa aksi gotong royong ini merupakan simbol harapan bagi masyarakat Sukadana 1. Ketika warga bersatu dalam menjaga lingkungan, mereka bukan hanya membantu diri sendiri, tetapi juga memberikan pesan kuat kepada pemerintah dan masyarakat luas, bahwa yang dibutuhkan adalah kerja sama untuk mewujudkan lingkungan yang lebih bersih dan aman bagi semua.